Saturday, October 29, 2016

Teknik Dalam Bermain Teater

Teknik Dalam Bermain Teater


Banyak orang mengira, teknik bermain teater sama saja dengan saat kita ber-akting di layar kaca. Namun, pada kenyataannya banyak perbedaan antara teknik ber akting di layar kaca dengan teknik dalam bermain teater. Dapat dikatakan bahwa teknik bermain teater itu lebih sulit. Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang teknik-teknik yang dibutuhkan dalam bermain teater.

1. Pernapasan

Dalam bermain teater, kita harus menggunakan  pernapasan diafragma atau yang sering disebut dengan nafas perut. Nafas perut ini bertujuan agar setiap dialog yang kita ucapkan jelas sampai ke telinga penonton dan suara terdengar bulat. Caranya adalahCaranya adalah,  hirup udara sedalam-dalamnya dan gembungkan perut. Bukan menaikan pundak ataupun dada, melainkan gembungkan perut, tahan dan simpan. Sebenarnya, pernapasan dada juga termasuk dalam teknik pernapasan. Tetapi, seringkali jika kita menggunakan pernapasan dada, tenggorokan kita akan terasa sakit. Suara yang dihasilkan pun tidak emak terdengar.

2. Vocal

Vocal sangat dibutuhkan dalam teknik bermain teater. Vocal harus keras dan jelas. Karna, apabila vocal tidak terdengar oleh penonton, maka pesan yang akan disampaikan dari cerita yang dibawakan juga tidak akan tersampaikan dengan baik.
Vocal menggunakan pernapasan perut. Cara yang dapat dilakukan untuk melatih vocal adalah dengan melontarkan A-I-U-E-O dengan keras dan jelas menggunakan pernapasan perut.

3. Ekspresi

Ekspresi yang menarik perhatian adalah ekspresi lucu, dan natural. Cara menaturalkan ekspresi adalah dengan cara memberi sugesti pada diri sendiri. "Aku adalah tuyul dan tuyul adalah aku. aku seperti tuyul dan tuyul seperti aku." Beri sugesti seperti itu jika peran yang di mainkan adalah peran sebagai tuyul. Sehingga, kamu bebas mengekspresikan tuyul pada dirimu. Misal tuyul dengan bibir merot, membelalakkan mata, memperlebar bibir, dsb.

Ekspresi yang kedua adalah ekspresi dengan mengikat gerakan bibir, pipi, sorotan mata, alis, dan mimik wajah. Hal itu akan mempertajam peran.

4. Blocking

Blocking adalah tata atau penempatan pemain teater di atas panggung agar terlihat tidak monoton, tidak terkesan mempersempit panggung, ataupun memperluas panggung. Blocking biasanya di tata oleh sutradara ataupun guru teater. Atau bisa juga bloking dapat diatur oleh pengamat. Jadi, dalam teater pasti akan muncul rasa janggal ketika melihat proporsisi yang tidak enak di pandang. Nah, blocking inilah yang membuat penampilan para pemain menjadi indah ketika dilihat.

Blocking tidak boleh membelakangi penonton. Artinya, para pemain teater dalam berdialog tidak boleh membelakangi penonton dengan menyuguhkan punggungnya. Jadi, ketika para pemain berdialog, harus tetap memerhatikan sudut pandang penonton.

Blocking ketika adegan masyarakat. Buat serapat mungkin (sesuai dengan panggung) dan usahakan buat barisan yang tidak saling menutupi pemain lain. Pemain dengan tinggi pendek di depan dan sebagian di samping kanan (misalkan masyarakat muncul dari kiri panggung) atau sebagian di samping kiri (misalkan masyarakat muncul dari kanan panggung).

Kadang, sesuatu yang kita lakukan tak selalu sama seperti apa yang kita harapkan. Jadi, usahakan blocking mengikuti lighting. Misalkan dalam latihan, tidak memakai lighting, namun dalam pementasan di panggung, akan ada perpaduan dengan lighting. Jadi, misalkan dalam panggung, blocking pemain teater tidak terkena lighting, usahakan pindah ke tempat yang terkena lighting. Tentu saja, cara berpindah harus dengan acting. Itu adalah cara kecil untuk mendapatkan fokus penonton.

5. Penjiwaan

Pemain teater harus menjiwai peran yang ia mainkan. Memberi sugesti jika peran yang di mainkan adalah tuyul. "Aku adalah tuyul dan tuyul adalah aku. aku seperti tuyul dan tuyul seperti aku.". Sugestilah diri sendiri saat memainkan peran sebagai tuyul. Jiwai peran itu, dan buatlah seolah-olah penonton melihat di atas panggung nampak seperti tuyul asli. Misalkan dengan cacat tangan, cacat kaki, budek, cadal, jail, iseng dsb. Mainlah teater dengan hati. Semua pakai rasa.

6. Teknik Muncul

Sebelum pemain berada di atas panggung. Buatlah penonton yang menunggu terkejut dan memiliki bayangan sesuatu dengan teknik muncul. Teknik muncul bisa dari jaritan, suara gaduh, ataupun hentakan kaki. Misal sebelum masuk ke panggung, katakan "Maling" jika dalam adegan sedang kebingungan mencari maling. Dan buat suara itu sekeras mungkin untuk mencuri fokus penonton. Setelah itu, barulah ekpresi dan lanjutkan dialog.

7. Improvisasi

Improvisasi adalah teknik bagaimana pemain teater memberikan sanggahan, celetukan, atau tanggapan secara spontan. Cara untuk melatih improvisasi biasanya dengan di beri satu kata kunci misal "paku" buatlah kata-kata yang berhubungan dengan paku dan susunlah kata-kata yang nyaman diucapkan ketika berdialog.


Okey, sekian dulu article kali ini. Sampai bertemu di artikel selanjutnya :)


EmoticonEmoticon